Nganglang Jagad ke Selandia Baru (NZ)

Sebagai wujud syukur karena bisa “menghidupkan” lagi blog lama yang sempat mati karena lupa password, kali ini Aing sedikit menuliskan tentang perjalanan Aing ke New Zealand (NZ) selama delapan hari. Judulnya emang sengaja Aing Jawa-ken dengan memilih kata “Nganglang Jagad” yang artinya mengunjungi pelosok-pelosok semesta (bumi). Disclaimer-nya disini adalah setelah mengalami sendiri perjalanan ke NZ, delapan hari kagak cukup (lima belas hari minimal lah) buat traveling kesana, rencanakan perjalanan dari Pulau Utara ke Pulau Selatan (jangan dibalik kayak Aing), dan terakhir, meski antum pergi saat Summer, jaket winter jangan lupa dibawa yess, disana dinginnya gilak kalau matahari mulai terbenam.
Queenstown, sister city-nya Telaga Sarangan di Magetan

Pertama, delapan hari ternyata membuat Aing dan rombongan engos-engosan menelusuri NZ. Rasa-rasanya lebih mirip ikutan amazing race daripada liburan. Or maybe mirip rombongan keluarga yang harus pindah-pindah kota setiap hari karena dikejar-kejar debt collectors. Setiap kota yang kami kunjungi waktu itu ternyata sangat memukau dan setidaknya butuh dua malam hingga tiga hari untuk bisa puas menikmati (if only I could find other words to replace these nasty-like words) pesona tiap tiap kota yang ada di NZ. Queenstown, butuh dua malem disana untuk menelusuri pegunungan (lengkap dengan gletser dipuncak-puncaknya) dan telaga-telaga indah yang subhanallah itu, apalagi jika berencana mengunjungi juga Milford Sounds diseberang lain kota itu. Christchurch, butuh dua malam juga agar kita bisa puas bolak-balik ke tempat tempat sekitarnya yang awesome tak terperi. Rotorua, tiga malam sih harusnya disini karena selain ada kampoeng Hobbits, banyak sekali Geyser dan Telaga indah disana. Auckland, si MANTAN kota yang sempat menjadi Ibukota NZ, dua malam untuk menelusuri kota yang sedikit kembar dengan Sydney itu. Coba kuliner disana juga bagus sepertinya. Less recommended adalah Wellington, byaso lah mirip mirip Semarang cuma beda di suhu doank.
Hobbiton di Matamata, Rotorua. Courtesy of  Eka

Kedua, berpetualang bagi pengagum bentang alam semacam Aing ini sebaiknya mengambil rute dari Auckland menuju ke Queenstown atau Dunedin. Pas Aing kesana dulu malah kebalik, jadinya dari gunung dan bentang alam yang sangat Lord of The Ring menuju kearah kota. Spoiler aja sih, bagi yang tinggal di Canberra macam aing ini, North Island mah kagak ada beda-bedanya dengan Cooma atau daerah daerah dekat Fyshwick itu. So please bare in mind, dari Selatan ke Utara, jangan dibalik saran Aing sih.

Lastly, serius man! Cari penginepan gih, jangan ngemper ya atau tidur dimobil. Dinginnya ampun ampunan. Dulu aing aja pas kesana Summer, tapi pas malem hari gilak dinginnya kebangetan. Secara ya deket kutub gitu, makin keselatan makin dingin. Kalau Auckland sih anget, sedangkan Wellington bisa bikin masuk angin karena anginnya lumayang kenceng dan cuacanya bisa berubah dengan cepat. Iya labil, sama labilnya kek kamu … bhay!.
Canola farm diantara Queenstown dan Christchurch, Aing gak pakek nginjek injek ya. Courtesy of Eka

Comments