Rama Ana Maling...!!



“Ayah…ada pencuri” , kepanikan acapkali mengaburkan pesan yang hendak disampaikan dari satu individu kepada individu yang lain, tak terkecuali dalam pesan satu arah antara ayah dan anak ini. Ayah akan bereaksi panik sebagaimana tekanan nada yang diucapkan oleh anaknya, kedua belah pihak panik dan seringkali menimbulkan kesalahpahaman karena interpretasi sepihak masing-masing pelaku.

Lirik sederhana dalam lagu ini cukup unik karena menarik paksa namun dengan cara halus melalui tonasi nada-nada gending jawa yang "nglaras". Fantasi pendengarnya dipaksa untuk membayangkan kembali bagaimana momen-momen yang cukup menegangkan itu, saat harus berterus terang kepada ayah atau ibu dan seolah kita dalam posisi si anak yang sedang kasmaran.

Awalnya, ayah manapun pasti akan panik saat mengetahui putranya telah menjadi korban pencurian, namun diakhir lagu kepanikan ini berubah jadi raut muka masam dari sang ayah yang baru sadar jika anaknya sedang kasmaran, hati anaknya telah dicuri oleh seseorang yang membuat resah dan gundah. “Pencuri” dalam konteks perbincangan mereka adalah sesorang yang telah berhasil membuat si anak mabuk asmara. Jatuh cinta dan asmara memang perkara sejuta rasa (menurut Sudjiwo Tedjo dalam bukunya berjudul Jiwo Jancuk), selamanya tak terjelaskan lewat kata atau dengan alasan yang gamblang. Lebih lanjut masih menurut Budayawan Sudjiwo Tedjo, saat anda mempunyai alasan untuk cinta atau jatuh cinta terhadap seseorang itu berarti anda TIDAK BENAR-BENAR sedang jatuh cinta karena cinta itu tak pernah beralasan.

Sebuah lagu ciptaan Titiek Puspa yang pertama kali dibawakan oleh Eddy Silitonga ini merepresentasikan dialog panik antara ayah dan anak dalam kontek kultur sosial jawa. Berikut adalah syair lengkapnya 

Rama Ana Maling

[Romo, romo, romo ono maling] /Ayah…ada pencuri
[Romo, romo, romo ono maling] /Ayah…ada pencuri
Mo mo mo mo romo, ono maling /Ayah…ada pencuri
Tulungono putramu sing kemalingan /Tolonglah anakmu yang sedang kehilangan ini
Mo mo mo mo romo, ono maling /Ayah…ada pencuri
Nek aku edan, opo romo ra kelangan /Kalau sampai aku gila, ayah pasti akan kebingungan

*)
Mo mo mo mo romo, ono maling /Ayah…ada pencuri
Rino wengi telak-telik ora karuan /Siang malam hatiku gundah tak karuan
Mo mo mo mo romo, ono maling /Ayah…ada pencuri
Ndang cekelen, gawenen rene jo dilawan /Tangkaplah dan bawa kemari pencurinya, jangan dilawan

[Romo, romo, romo ono maling] /Ayah…ada pencuri
[Romo, romo, romo ono maling] /Ayah…ada pencuri
Nyekel maling, pantese yo digebuki  /Kalau tertangkap pencurinya harus dihajar
Aduh romo, luwih becik aku mati /Aduh ayah, jika harus begitu lebih baik aku mati
E e tole malinge opo nggegirisi /Kenapa begitu nak, apakah pencurinya berwajah seram…?
Tobat romo malinge niku edi peni /Tidak ayah, pencurinya itu sangat rupawan

[Sing digondol nopo] / Apa yang telah ia curi…?
Niki sing gemandul niki /Ini lo yang menggantung disini
[Gemandul sing endi] /Menggantung dimana…?
Niki sing teng njero niki /Ini lo, yang ada didalam sini
[Jero sing endi] /Didalam apa, sebelah mana…?
Niki lho sing teng njero dodo /Ini lo yang ada didalam dadaku
Ati kulo sing digowo lungo /Hatiku yang telah dicuri olehnya

[Ngono yo ngono] /Ah sebegitukah…?
Ngona ngono ning ojo ngono /Ternyata cuma itu
[Ngono yo ngono] /Ah sebegitukah…?
Ngona ngono ning ojo ngono  /Ternyata cuma itu

[Romo, romo, romo ono maling] /Ayah…ada pencuri
[Romo, romo, romo ono maling] /Ayah…ada pencuri

reff :
kembali ke *)…

Saya tak berhenti kagum saat mengetahui bahwa penyayi pertamanya adalah Eddy Silitonga, seorang penyanyi batak yang mampu menembangkan lagu ini dengan apik dan natural… ah indahnya Indonesia (link youtube lagu ini).

Tembang Rama Ana Maling ini, ternyata telah dimainkan ulang dan didokumentasikan oleh beberapa orang, adalah cukup membuat bulu kuduk berdiri sekaligus bangga saat lagu tembang jawa ini dimainkan oleh orang-orang non jawa atau bahkan oleh orang asing di negeri seberang antah berantah sana. Sila di check pada pengunggah video youtube untuk mendengar dan menyaksikan how beautiful this music was played by the various people and groups

Dan yang jelas para pembaca sendiri pasti masih dapat mengingat-ingat dengan baik sensasi panik, merinding, kagum dan sekaligus penasaran kala hati anda dicuri oleh sesorang yang anda kagumi…both love and coffee are best when they hot, aren’t they…? And you may get your boiling point of loving someone else when you have crush on them.

Comments