Jarak Memisahkan, Whatsapp Mempersatukan


Silaturahmi sangat dianjurkan dalam agama, pun sebagai upaya untuk memperkokoh hubungan horizontal antara manusia dengan manusia lainnya, hablum minannas kata para alim ulama #barusan kesambet jin PonPes Tebu Ireng. Dan yak! Postingan kali ini tidak akan bertutur tentang adab silaturahmi sesuai dengan tuntunan agama, sama sekali bukan -meskipun saya sendiri yakin semua agama dan dimanapun tempatnya konsep sejenis hablum minannas ini sangat dianjurkan- melainkan tentang bagaimana mempertahankan sebuah hubungan melalui komunikasi intensif jarak jauh menggunakan berbagai macam media. Media elektronik salah satunya.

Teman-teman awardee yang telah terlebih dahulu bertolak ke OZ tersebar ke berbagai kota dibeberapa negara bagian benua kanguru tersebut. Mereka masuk tahun ajaran baru di semester summer yang rata-rata dimulai pada bulan Januari dan Pebruari. Jadi bisa dibayangkan rasa kesepian sekaligus hysteria yang saya alami saat kelimabelas teman kelas beserta Gerombolan Si Berat yang lain berkicau atau dengan senangnya mengunggah status tentang marvelous journey mereka dari bandara Soekarno Hatta Tangerang hingga tiba di Kingsfort Airport Sydney #rasanya mirip dengan situasi dimana mantan anda mengapdet status mesra dengan pacar barunya #eeaaa!#pahit. Hampir semua awardee angkatan saya menyebar ke seluruh negara bagian yang ada, kecuali Darwin yang berada di Northern Territory. Brisbane (Queensland), Sydney (New South Wales), Melbourne (Victoria), Adelaide (South Australia) dan Hobart (Tasmania) adalah kota yang menjadi tujuan para immigrant gelap awardees untuk menuntut ilmu, menambang dollar dan mencari jodoh #tinggal pilih antara kanguru, wombat, Tasmanian devil atau pohon Eucalyptus.

Whatsapp , sumber gambar
Dengan letak dan posisi geografis yang sedemikian beragamnya kami tetap berkomunikasi dengan baik, berkat media social elektronik bernama whatsapp, sejenis media chatting lintas merek hape dan OS (Android, Iphone, Blackberry, Windows, ataupun Symbian). Berkat aplikasi ini proses pertukaran informasi maupun Release of Information #cieeeh bahasa manajemen informatika kesehatan dipake juga akhirnya, dapat dilakukan dengan mudah, pertukaran file gambar, audio bahkan video bokep maupun link dapat ditautkan dengan mudah #meski tak secepat dengan mengunakan Blackberry Messenger sih #IMHO, hal ini mungkin juga dipengaruhi oleh sinyal dari operator saat proses komunikasi berlangsung.

Quadrangle the USyd, courtesy of Pak Tri
Teknologi memang memberikan ruang bagi kita untuk tetap terhubung tanpa batasan ruang maupun waktu akan tetapi dalam beberapa kasus terkadang teknologi tak juga mampu untuk menyelamatkan sebuah hubungan yang terpisah oleh jarak, LDR istilah kerennya #dhuaaar!!#apose#kokondao. Inspite of that, aplikasi whatsapp telah memberikan kesan tersendiri karena dengan media ini kami tetap bisa bercanda bersenda gurau seperti biasa meski secara kasat terpisah jarak antara Australia dan Solo, terbelah samudera hindia dengan ombaknya yang senantiasa menggelora deburannya dan sepanas hasrat pengantin baru #errr#terlalu epic dramatisasinya. Saya senang tetap terhubung dengan mereka dan seolah-olah bisa berada ditempat yang sama bersama mereka melalui berbagai foto yang di tautkan dalam group whatsapp #sisi postif dari kenyataan bahwa most of 6M4ers adalah para banci kamera alim ulama dan rohaniawan cendekia #bwakakakaka.

Mas Udin dan nduk Sinta di Adelaide dalam Karnaval Australia Day
Sudut Flinders University, Adelaide, genduk Sinta nunggu abang ojek
Tempat jin buang orok di Flinders University, track pulang pergi mas Bambang
Andri and Dora was about to watch layar tancep ala Brisbane
Gold Coast, Queensland, captured by Andri
Ini dia Canberra, courtesy of pak Agus, background war memorial dan garis lurus hingga parliament house
"Kasih ibu sepanjang masa", Hobart with uni Sari
Senja dan burung camar galau di dermaga Melbourne, courtesy of Nisa
Werribee, dan hall tempat yang paling diinginkan Nisa untuk menikah tahun ini
Macquarie University, Sydney, kampus si Adit
Adit the explorer, Sydney, NSW
Terima kasih teman, terima kasih whatsapp, terima kasih Tuhan, jarak memang memisahkan tapi whatsappMu mempersatukan *angel smile*, dan terima kasih mantan untuk setiap kenangan yang sudah kau torehkan *evil grin* #buanglah mantan pada tempatnya#TPU Tanah Kusir.

Hobart, kota yang cantik di belahan selatan bumi, courtesy of uni Sari
Terima kasih sekali lagi kepada Tuhan untuk Hobart yang cantik nang menawan, Melbourne yang romantis, Sydney yang vibrant, Adelaide yang memabukkan dan Brisbane yang ... banjir.

Comments

  1. Wah mantap.
    Ditunggu bukunya Terbit mas Eko...
    -kera ngalam.

    ReplyDelete
  2. @kera ngalam: #deeg, InsaAllah mas (kera ngalam yang sedang singgah di Adelaide), can't wait to experience the upcoming journey di sono, semakin banyak cerita untuk diGOJEZkan hehe

    ReplyDelete
  3. Hadeeeh.....brisbane yg banjir wkwkwk
    , in facts, brisbane is lovely place ekooooo
    :D

    ReplyDelete
  4. Memang g ad Perth, Darwin y Hehe...

    ReplyDelete
  5. @mbak Lovable Tika: sepi ndak?...tapi saya percaya, soal sepi Canberra adalah jawaranya :D, mmengutip pernyataan nisa "it is not the matter of what place you were live in, but with who you spend your life with" <-- epic sekali
    So, Brisbane meski banjir ya tetep lovable :)

    ReplyDelete
  6. @dr.Yudha: ada sih yang di Perth tapi ndak sebanyak di Melbourne, Brisbane atau Adelaide, 6M5 ada koq yang di Perth...tapi kalau Darwin sepertinya memang nggak ada sama sekali

    ReplyDelete

Post a Comment