Mengejar Amerika

Aplikasi ke AMINEF diterima, diteruskan dengan undangan interview di Yogyakarta pada Tanggal 26 April 2019. Saat itu terdapat lima partispan yang diundang oleh panitia untuk mengikuti proses wawancara. Selang waktu berlalu akhirnya diketahui jika ada empat partisipan yang lolos proses wawancara tersebut. Selanjutnya, tiga dari empat partisipan ini kemudian mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan Graduate Record Examinations (GRE) dan TOEFL iBT. I was lucky back then karena mendapatkan kesempatan mengikuti trainings dua kelas sekaligus dengan total durasi enam minggu plus satu minggu untuk eksekusi ujiannya. Sedangkan dua orang lagi waktu itu hanya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kelas GRE saja selama tiga minggu plus minggu ujian yang sama diakhir program. Tempat pelatihan tesebut adalah lembaga Kaplan Edupac Jakarta yang berkantor di AIA Central bilangan Sudirman Jakarta Selatan dan untuk peserta pelatihan yang berasal dari luar area JABODETABEK, AMINEF menyediakan akomodasi selama tinggal di Jakarta. Angkatan kami mendapatkan akomodasi yang berada diseberang AIA Central yakni di areal Karet Belakang Jaksel.

Sejujurnya saya sendiri bingung juga mengapa saya ikut dua kelas sekaligus sedangkan dua rekan saya sesama dari Yogyakarta mendapatkan kelas GRE saja, mungkin dibalik setiap keputusan ada reasoning yang cukup rumit yang harus diputuskan oleh AMINEF. Long story short, enam minggu berlalu dan minggu ujian datang dengan membawa kecemasan yang luar biasa, apalagi jika berkaitan dengan GRE yang naujubilah complicated itu. Ujian yang pertama kami lakukan saat itu adalah TOEFL iBT yang kemudian disusul dengan ujian GRE. Mengingat jumlah siswa kelas Kaplan waktu itu sebanyak 28 orang sedangkan ruang ujian Kaplan hanya muat untuk dua belas peserta ujian, maka sisa enam belas siswa yang lain ditempatkan diberbagai test centers yang rata-rata berdekatan. Sekali lagi, saya beruntung karena mendapatkan tempat ujian di Plaza Sentral yang hanya bersebelahan dengan Gedung AIA Central. By the way, area AIA Central dan Plaza Sentral berada dilokasi yang bedekatan dengan kantor AMINEF. Sehingga, jika ada dokumen yang harus dikumpulkan ke Person in Charge (PIC) di AMINEF, saya tinggal berjalan melintasi stasiun MRT Benhil dan langsung sampai didepan Gedung Intiland tempat AMINEF berada.

Berbeda dengan nilai Verbal dan Quantitative GRE yang bisa langsung dilihat setelah selesai ujian, nilai Analytical Writing dari GRE dan TOEFL iBT harus menunggu selang sepuluh harian dari hari H ujian, the more anxiety to come. Anyhow, akhirnya PIC menginformasikan nilai hasil ujian kami masing-masing dan alhamdulilah berkah Gusti, nilai yang saya dapat berada di area aman sesuai dengan target AMINEF dan para tutors pelatihan di Kaplan Edupac Jakarta.

Proses berlanjut dengan menunggu Submission Plan (SP) atau rencana pendaftaran ke kampus-kampus pilihan para Fulbright candidates, diluar dugaan ternyata SP membutuhkan proses yang lumayan lama karena AMINEF harus berkoordinasi dengan IIE selaku agen penempatan di Amerika sana. Saya menduga jika cepat atau lamanya SP kami turun  tergantung dengan seberapa complicated berkas-berkas dan situasi kami saat itu. Sebagai gambaran, pelatihan dan tests kami selesai dipertengahan Bulan September 2019 dan SP ditargetkan mulai turun sekitan Bulan November 2019 begitu IIE selesai melakukan reviews terhadap berkas-berkas para applicants. Saya masih ingat betul ketika awal November salah satu teman kami menulis di WAG jika dia mendapatkan instruksi untuk retake GRE dan gemparlah para penghuni WAG. Setelah hari itu, satu persatu kandidat mendapatkan notifikasi entah berupa SP yang turun, SP dan perintah untuk retake GRE dan atau TOEFL iBT (ada juga yang mendapatkan perintah retake ujian IELTS), perintah retake saja tanpa ada kabar berkaitan dengan SP dan sisanya yang tak kunjung mendapatkan kabar. Hingga awal Desember 2019, tersisa tiga kandidat yang belum mendapatkan kabar apapun dan I were on the list *dank*.

Diujung anxiety, pada tanggal 4 Desember 2019, akhirnya PIC saya mengirimkan email berisi tentang SP dan bercampur antara senang serta kaget saya melihat rombakan pada SP untuk saya. FYI, diawal proses para applicants diminta untuk menuliskan lima kampus (untuk PhD, empat kampus untuk para Master) dan program yang diinginkan, plus dianjurkan untuk mencari supervisors calon pembimbing di kampus-kampus tersebut. Saya menuliskan lima kampus tujuan saya diawal proses aplikasi setelah melalui beberapa kali web research antara lain seperti dibawah ini:

  1. University of Southern California (USC) dengan major Occupational Science and Therapy,
  2. Boston University (BU) dengan major Rehabilitation Sciences,
  3. University of Illinois at Chicago (UIC) dengan major Rehabilitation Sciences,
  4. New York University (NYU) dengan major Rehabilitation Sciences, dan 
  5. Colorado State University (CSU) dengan major Occupational and Rehabilitation Sciences

dan ketika SP dari IIE turun, tiga kampus dicoret kemudian dianjurkan ke tiga kampus baru yang sebenarnya sangat diluar dugaan saya. Satu dari kampus yakni University of Southern Florida (USF), terpaksa saya tolak karena saya ingin kekeuh memasukkan CSU dalam list saya yang hanya boleh diisi dengan lima kampus saja. Pada akhirnya IIE setuju untuk memasukkan CSU dalam daftar, hanya saja mereka juga berpendapat jika USF sangat sayang jika harus dihilangkan dari daftar. Win win solution-nya adalah akhirnya SP saya berisi enam kandidat kampus *heheu, thanks IIE and AMINEF*. Akhirnya SP saya berisi urutan preference seperti berikut ini:

  1. BU dengan major tetap di Rehabilitation Sciences,
  2. University of Wisconsin at Madison (UWM) dengan major Rehabilitation Psychology and Special Education,
  3. University of Illinois at Urbana Champaign dengan major Community Health,
  4. University of Illinois at Chicago dengan major Disability Studies (the same uni but different in major),
  5. CSU dengan major yang tetap sama, dan 
  6. USF dengan major Behavioural and Community Sciences

Respon saya kirim dan sekarang saatnya menunggu hasil dari proses admissions, semoga diawal tahun mendapatkan kabar baik. Bismillah, semoga kebaikan terlimpah untuk semua mahkluk.

Comments