Tidak tahu harus memulai cerita dari mana, tetapi semua berawal dari kabar world wide web yang memampang pengumuman tentang pembukaan kesempatan beasiswa Pemerintah Australia melalui Australian Development Scholarships (ADS) pada pertengahan Tahun 2011 lalu, than my adventure begun.
Untuk periode beasiswa Tahun 2011/2012 ini pendaftaran ditutup pada Tanggal 26 Agustus 2011, maka saya kirimkanlah semua persyaratan yang diminta pada awal Bulan Agustus 2011. Jika diingat-ingat betapa cerobohnya saya adalah saat salah menempatkan pas photo, seharusnya photo ditempel paling depan pada berkas aplikasi, akan tetapi dengan canggihnya saya, pas photo tersebut saya tempel pada lampiran dalam berkas curriculum vitae. Tetapi rupa-rupanya hal tersebut tidaklah menjadi masalah (but still do not try this action if you want to apply any scholarship). Dan alhamdulilah, ternyata benar, dengan berupaya untuk sekedar konfirmasi, saya melakukan kontak dengan panitia via email dengan tujuan untuk mengklarifikasi jika saya telah melakukan keteledoran dengan menempatkan photo pada berkas CV, and that was okay according to the committee, no prob, alhamdulilah eah.
Lalu kabar menggembirakan itu akhirnya datang juga, setelah menunggu hampir setengah tahun lamanya, pada Tanggal 6 Desember 2011 dipagi yang cerah saya mendapat email dari bapak Daniel selaku pihak dari ADS. Dalam surel tersebut saya dinyatakan lolos proses short listing yang setelah beberapa waktu saya ketahui jika pelamar ADS untuk periode tahun ini ada sebanyak kurang lebih 4076 orang. Proses short listing sendiri akan memperkecil jumlah pelamar tersebut menjadi 750 orang dan kemudian sejumlah orang tersebut akan dipanggil untuk melakukan serangkaian tes IELTS serta wawancara dengan Joint Selection Team (JST) yang terdiri atas perwakilan orang Australia dan Indonesia, hingga nanti akan tersisa 400 orang awardees yang akan diberangkatkan ke Australia di pertengahan Tahun 2012 atau awal Tahun 2013. Saya mendapat kesempatan untuk mengikuti test IELTS speaking pada Tanggal 6 Januari 2012 dan sisa subtest lainnya yakni listening, reading dan writing pada Tanggal 7 Januari 2012. Untuk JST interview saya mendapat jadual Tanggal 10 Januari 2012. Semua test tersebut mengambil tempat di Kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Dan mungkin karena stress menghadapi event yang sangat penting (bagi saya pribadi) akhirnya tumbang juga badan fana ini, terhitung praktis semenjak hari Natal 2011 sampai Tahun Baru 2012 I just can laid in my bed, doing nothing karena demam tinggi yang berkolaborasi dengan vertigo, I was panic afraid of in ability to join the test. But miraculously Tuhan selalu punya scenario tersendiri, mendekati hari H kondisi badan semakin kondusif, it is okay lah sedikit gontai dan budeg saat mengerjakan seluruh rangkaian test IELTS, tetapi saat JST interview keadaan semakin baik.
And also the stupid things was happen selesai tes speaking di hari pertama, sepulang shalat Jumat di Masjid UGM, saya nyasar muter-muter di dalam kampus UGM tersebut, for almost one hour (bukti betapa “canggihnya” sistem navigasi alamiah saya). Susah payah menemukan shelter bus trans jogja dan berhasil meloloskan diri dari labirin bernama UGM itupun masih harus ditimpali dengan menunggu (menunggu adalah hal yang paling membuat mrongos) bus trans jogja yang selalu penuh acapkali nemplok di shelter saya (apes amat ya hari itu??). lepas dari masalah bus dan nyesat di UGM belumlah seberapa, dengan perjuangan yang berdarah-darah akhirnya sampai juga di Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada sekitar puku 14.00 WIB, the the worst part than came in…jadual kereta Prambanan Ekspress diundur sampai pukul 16.15 WIB…owh holly WTF!! What a damned Friday afternoon….
Hari kedua test IELTS berjalan dengan lancar meski tetep kepala rasanya tengleng selalu, dan masih tersisa sedikit budeg hingga ada part conversation yang sama sekali sulit saya pahami, dan kebetulan part tersebut bernilai untuk 8 nomor uji….owh Tuhan tolong hambamu ini.
Begitu juga dengan hari dimana JST conversation berlangsung, semua berjalan dengan lancar. Yang menarik dari JST interview adalah sensasi dag dig dug dalam dada yang lebih mirip sensasi mau meledak karena gugup campur takut, dan ternyata hampir semua kandidat mengalami hal tersebut.
Giliran saya tiba pada pukul 10.05 WIB, memasuki ruangan dada sudah gak karuan rasanya, kepala makin gontai but luckily gak sampe semaput waktu itu. I was sat in cold blooded room until than the professor started to ask, ajaibnya adalah setelah pertanyaan pertama bergulir semua sensasi ketakutan lenyap berganti dengan rasa nyaman dan relax just like having usual conversation hingga tak terasa ternyata sudah berjalan waktu hingga 35 menit. Menurut saya interview berjalan fine but I don’t know event until now, did I success on convincing them or not…sekali lagi saya pasrah Gusti Allah.
Akhirnya semua proses seleksi kedua ADS telah saya lalui, yang tersisa sekarang adalah harap-harap cemas menunggu hasil final decision di awal Pebruari kelak dan hasil test IELTS kemarin yang konon akan keluar pada tanggal 20 Januari 2012 nanti, wish me luck ya guys.
In short dari pengalaman saya menjalani rangkaian proses yang sudah berlalu dan berinteraksi dengan para kandidat penerima beasiswa ADS lainnya adalah “fight till yoo dead for the sake of your dreams”.
Hellohaaa... wah ternyata banyak kisah menarik juga menjelang interview kemaren ya mas... Hehe... Mari saling berbagi..
ReplyDelete*Blogger.com
wah..punya tetangga blog sekarang..hehe:)
newbie nih mbak sebaga blogger heheuw
Delete